Gerhana Bulan Penumbra terjadi pada tanggal 25 Maret 2024. Fenomena tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak fenomena gerhana yang akan terjadi sepanjang tahun 2024. Lantas, kapan gerhana kembali terjadi pada tahun 2024?
Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ), dalam waktu dekat fenomena gerhana pasca Gerhana Bulan Penumbra pada 25 Maret 2024 akan menjadi Gerhana Matahari Total pada 8 April 2024.
Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024
Fenomena gerhana pertama pada tahun ini adalah Gerhana Bulan Penumbral yang terjadi pada tanggal 25 Maret 2024. Berdasarkan informasi BMKG, gerhana ini dapat diamati dari wilayah Indonesia, tepatnya Papua dan sebagian wilayah Maluku.
Menariknya, waktu terjadinya Gerhana Bulan Penumbra pada 25 Maret 2024 terjadi pada sore hari. Untuk fase gerhana dimulai pada pukul 11.50 WIB, kemudian fase puncak gerhana pada pukul 14.12 WIB, dan fase gerhana berakhir pada pukul 16.34 WIB.
Gerhana Bulan Penumbra adalah ketika posisi Bulan, Matahari, dan Bumi sejajar, dimana seluruh Bulan memasuki bayangan penumbra Bumi. Sehingga Bulan tetap terlihat dengan warna suram atau tampak lebih redup.
Gerhana Matahari Total 8 April 2024
Fenomena gerhana kedua pada tahun ini adalah Gerhana Matahari Total yang terjadi pada 8 April 2024. Ini merupakan fenomena gerhana matahari pertama di tahun 2024. Namun gerhana ini tidak bisa diamati dari Indonesia.
Menurut informasi dilansir situs Langit Selatan , gerhana ini hanya bisa disaksikan oleh pengamat di Amerika Tengah dan Amerika Utara. Jalur gerhana total dimulai dari Samudera Pasifik dan mengarah ke Meksiko, Amerika, dan Kanada.
Gerhana matahari total adalah gerhana matahari yang terjadi ketika piringan Matahari tertutup seluruhnya oleh piringan Bulan. Saat gerhana ini terjadi, piringan Bulan bisa tampak sebesar piringan Matahari, bahkan bisa lebih besar.
Gerhana Bulan Sebagian 18 September 2024
Fenomena gerhana ketiga pada tahun ini adalah Gerhana Bulan Sebagian yang terjadi pada 18 September 2024. Ini merupakan fenomena gerhana bulan kedua setelah Gerhana Bulan Penumbra, namun tidak bisa diamati dari Indonesia.
Menurut informasi yang dilansir situs Langit Selatan , gerhana ini hanya bisa disaksikan oleh pengamat di Amerika, Eropa, Afrika, sebagian Asia bagian selatan, Samudera Pasifik, Samudera Atlantik, Arktik, Antartika.
Gerhana bulan sebagian adalah gerhana bulan yang terjadi ketika sebagian atau seluruh penampang Bulan tertutup bayangan Bumi. Dengan kata lain, Bumi tidak sepenuhnya menghalangi sinar Matahari dari Bulan. Gerhana Bulan Sebagian disebut juga Gerhana Bulan Sebagian.