- • Ibu hamil dan balita = Rp750.000
- • Lansia dan disabilitas = Rp600.000
- • Anak sekolah SD = Rp225.000
- • Anak sekolah SMP = Rp375.000
- • Anak sekolah SMA = Rp500.000
Berita Dan Peristiwa ,Politik Dana Mbojo
Berita Dan Peristiwa ,Politik Dana Mbojo
Harga Jagung Petani Anjlok, PT CPI Cabang Bima Siap Membeli Jagung Kering KA 15 Harga Rp4.400
Pemerintah mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap 1 tahun 2024 menjelang Pemilu
Hasil pemeriksaan tim medis PKM Paruga, korban mengalami Luka robek di bagian paha kanan dan luka robek di bagian betis kanan.
Panit Binmas AIPDA Nanang Kurniawan, SH menjelaskan, Pada pukul 21.30 wita gabungan piket fungsi Polsek Rasanae Barat yang diPimpin oleh KSPK ll AIPDA AIPDA MAHYUDIN, beserta Team Opsnal Reskrim turun ke TKP atas aduan Korban, dengan tujuan mengamankan Pelaku untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan namun setelah sampai di TKP pelaku tidak ada di tempat sudah melarikan diri, pelaku berhasil diamankan setelah Team opsnal Reskrim Polsek Rasana’e Barat melakukan penyelidikan dan pendekatan dengan pihak keluarga pelaku.
Akibat adanya kejadian penganiayaan yang dialaminya Korban merasa keberatan dan melaporkan secara resmi ke pihak Kepolisian Polsek Rasanae Barat dengan No. ADUAN/ B/18/I/2024/SPKT/Sek.Rasanae Barat/ Res.Bima Kota /Polda NTB. dan selanjutnya Anggota Piket mengantar Korban ke Puskesmas Paruga Kec. Rasanae Barat Kota Bima untuk dilakukan Visum et efertum.
“Kejadian penusukan tersebut terjadinya akibat pelaku marah kepada korban karna tidak diberikan pinjaman uang Rp25.000 sehingga tega melakukan penusukan terhadap korban dengan menggunakan golok” pungkas Nanang.
Kebakaran terjadi Sabtu, 3 Februari 2024 di Kelurahan Matakando Kota Bima mengakibatkan sejumlah rumah mengalami kerusakan. Rumah-rumah tersebut dalam keadaan rusak berat sebanyak 3 unit, rusak sedang 1 unit dan rusak ringan sebanyak 1 unit.
Kondisi para korban yang rumahnya mengalami rusak berat saat ini dievakuasi oleh keluarga terdekatnya masing-masing di Kelurahan Matakando
H. Mohammad Rum, berkomitmen untuk memerintahkan OPD terkait untuk segera merespon keadaan warga korban kebakaran dengan mengerahkan berbagai bantuan guna menopang kondisi para korban. OPD dimaksud adalah Dinas Sosial, BPBD, dan Dinas Perkim Kota Bima.
Selama peninjauan lokasi kebakaran terungkap bahwa dugaan penyebab kebakaran di Matakando adalah adanya hubungan listrik arus pendek di salah satu rumah warga yang mengalami kebakaran.
Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan pada kejadian kebakaran ini, HM. Rum meminta agar warga lebih hati-hati memanfaatkan peralatan listrik rumah tangga agar kejadian serupa tidak berulang.
Lebih jauh, Ir. H. Mohammad Rum menjelaskan pentingnya pemerintah hadir ditengah korban kebakaran ini adalah untuk memberikan bantuan darurat, koordinasi respon yang efektif dan efisien, serta mendukung pemulihan jangka pendek dan jangka panjang, menciptakan rasa keamanan, dan memberikan edukasi pencegahan untuk masyarakat yang terdampak.
"Kunjungan ini adalah bentuk empati Pemerintah Kota Bima guna merespon kondisi warga yang mengalami musibah kebakaran. Kami pastikan bahwa para korban tidak akan ditinggal sendirian, akan tetapi Pemerintah Kota Bima akan terus berupaya untuk segera membantu pemulihan kondisi para korban sesegera mungkin," pungkas HM. Rum.
Jakarta, Info Dana Mbojo - Pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperpanjang penyaluran bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram sampai Juni 2024. Bansos disalurkan untuk menjaga stabilitas dan menanggulangi kenaikan harga pangan akibat fenomena perubahan cuaca.
"Program ini arahan Bapak Presiden. Kemarin dalam sidang paripurna meminta ini diperpanjang sampai bulan Juni. Jadi Bapak Ibu akan terima 10 kg beras setiap bulan sampai dengan bulan Juni," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto lewat siaran pers, dikutip Rabu (17/1/2024).
Penyaluran bansos beras ini akan menggunakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Bansos akan disalurkan kepada 22 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP) yang masing-masing akan menerima sebanyak 10 kilogram beras setiap bulan.
Baca Juga : Bansos PKH Cair 4 Kali, Ini Cara Cek Syarat Penerima & Besaran Dana
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan program penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) untuk bantuan pangan tahun 2023 pada April lalu. CBP dikelola oleh Bulog berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 125/2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.
Bansos ini telah disalurkan selama 3 bulan mulai Maret sampai Mei 2023 kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Pemerintah kemudian memutuskan untuk menggelar kembali bansos pangan berupa beras 10 kg. Setelah periode pertama di Maret-Mei, periode kedua direncanakan pada bulan Oktober-Desember 2023.
Namun, pada 31 Agustus 2023 lalu, Presiden Jokowi mengumumkan penyaluran bansos beras 10 kg dipercepat menjadi mulai bulan September 2023 yang akan diberikan untuk 3 bulan.
Rabu,(31/01/24) pukul 22.00 WITA, Satgas Preventif Operasi Mantap Brata Rinjani 2023-2024 Polres Bima Polda NTB melaksanakan kunjungan ke Kantor dan Gudang Logistik Kantor Penyelenggara Pemilu (KPU) Kabupaten Bima.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Ops Mantap Brata Rinjani 2023-2024 yang bertujuan untuk mengamankan proses pemilu yang akan datang pada (14/02/24).
Patroli pengamanan itu dikendalikan langsung oleh Kasatgas Preventif Operasi Mantap Brata Polres Bima Iptu Muhtar.
Selama pelaksanaan kegiatan, situasi dinyatakan dalam keadaan aman, dan proses pengecekan di seputar Gudang Logistik berlangsung dengan lancar.
Tidak terdapat hal-hal yang mencolok atau permasalahan yang signifikan selama patroli berlangsung.
“Tindakan preventif dan pengecekan terhadap Gudang Logistik dan Kantor KPU sangat penting untuk memastikan kelancaran dan integritas pemilu serta untuk meminimalkan potensi masalah keamanan yang dapat muncul selama proses pemilu,” ungkap Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo, SIK.MIK melalui kasi humas Iptu Adib Widayaka.
Lanjutnya, Kapolres juga menekankan kepada seluruh personel untuk menjaga Netralitas dan tidak ikut politik praktis dalam bentuk apapun serta menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
Dana Mbojo Mantoi.
Ada sebuah legenda yang menceritakan tentang kesetiaan seorang istri kepada sang suaminya akhirnya menjadi batu, cerita ini berasal dari Dana Mbojo (Dompu / Bima) ~ Cerita legenda Wadu Ntanda Rahi diyakini banyak terdapat di seluruh pelosok Mbojo. Masyarakat Sanggar meyakini bahwa di sanalah tempat cerita Wadu Ntanda Rahi itu. Namun Inti atau hakikat ceritanya hanyalah satu yaitu tentang kesetiaan seorang istri dalam mengarungi bahtera hidup berumah tangga. Ia menjadi batu karena ingin mengabdikan cinta dan kesetiaannnya kepada sang Suami yang telah merantau dan tenggelam di lautan luas Pada suatu hari seorang istri yang sangat menyayangi sang suami, pergi keatas bukit gunung untuk melihat suaminya yang pergi berlayar… Tapi sebelum dia pergi ke atas bukit banyak orang-orang di tempatnya itu yang melarang dia untuk keatas sana namun dia tidak mendengarka nasehat dari orang-orang itu, malah menjalankan keinginannya itu untuk melihat suaminya walaupun banyak orang yang melarang, dia tidak perduli dengan semua itu………
~ Akhirya dia kesana denga keinginan yang tinggi karena semua ini yang dia lakukan adalah sebagai tanda pengabdian dan kesetiaan terhadap sang suami…. Setelah nyampe di atas bukit gunung dia berdiri dengan lelah, cemas, bahkan melamun sambil memikir dan melihat kearah tempat sang suaminya berlayar … Akhirya seorang istri itu berubah menjadi batu hingga sampai sekarang ini, entah apa kesalahan dan dosa yang dia perbuat sehingga dia bisa berubah menjadi batu … Mulai waktu itulah orang-orang disekitar itu memberi nama kepada batu tadi dengan Wadu Ntanda Rahi ( Batu Memandang Suami)
wadu: batu
ntada: melihat/memandang
rahi: suami
dana: tanah/daerah
mbojo: Bima
Bima adalah salah satu Kabupaten diujung timur Pulau Sumbawa Propnsi Nusa Tenggara Barat.
ADAT BIMA MBOJO
Info Dana Mbojo - Bima memang unik dengan beragam tarian tradisional baik yang lahir dari Istana maupun di luar Istana. Pada masa lalu, terutama pada zaman ke-emasan. Kesultanan Bima, Seni tari dan atraksi seni budaya tradisioanl merupakan salah satu cabang seni yang sangat populer. Pengembangan seni tari mendapat perhatian dari pemerintah kesultanan. Kala itu, Istana Bima (Asi Mbojo) tidak hanya berfungsi sebagai pusat Pemerintahan namunAsi juga merupakan pusat pengembangan seni dan budaya tradisional. Pada masa pemerintahan Sultan Abdul Khair Sirajuddin (Sultan Bima yang kedua)yang memerintahkan antara tahun 1640-1682 M, seni budaya tradisional berkembang cukup pesat. Hingga saat ini seiring berjalannya waktu, beberapa seni tari dan atraksi seni budaya tradisional itu masih tetap eksis. Beberapa tarian yang masih dapat di nikmati antar lain;a.Atraksi GantaoJenis tarian ini berasal dari SulawesiSelatan dengan nama asli Kuntao. Namun di Bima diberi nama Gantao. Atraksi seni yang mirip pencak silat ini berkembang pesat sejak abad ke-16 Masehi. Karena pada saat itu hubungan antara kesultanan Bima dengan Gowa dan Makasar sangat erat. Atraksi ini dapat dikategorikan dalam seni Bela diri (silat), dan dalam setiap gerakan selalu mengikuti aturan musik tradisional Bima (Gendang, Gong, Tawa-tawa dan Sarone). Padazaman dahulu setiap acara-acara di dalam lingkungan Istana Gantao selalu digelar dan menjadi ajang bertemunya para pendekar dari seluruh pelosok, hingga saat ini Gantao masih tetap lestari detengah-tengah masyarakat Bima dan selalu digelar pada acara sunatan maupun perkawinan).b.Tari Wura Bongi MoncaSeni budaya tradisional Bima berkembang cukup pesat pada masa pemerintahan sultan Abdul Kahir Sirajuddin, sultan Bima ke-2yang memerintah antara tahun 1640-1682 M. Salah satunya adalah Tarian Selamat Datang atau dalam bahasa Bima dikenal dengan TarianWura Bongi Monca. Gongi Monca adalah beras kuning. Jadi tarian ini adalah Tarian menabur Beras Kuning kepada rombongan tamu yang datang berkunjung.Tarian ini biasanya digelar pada acara-acara penyabutan tamu baik secara formal maupun informal. Pada masa kesultanan tarian ini biasa digelar untuk menyambut tamu-tamu sultan. Tarian ini dimainkan oleh 4 sampai 6 remaja putri dalam alunan gerakan yang lemah lembut disertai senyuman sambil menabur beras kuning kearah tamu, Karena dalam falsafahmasyarakat Bima tamu adalah raja dan dapat membawa rezeki bagi rakyat dan negeri.c.Tari LenggoTari Lenggo ada dua jenis yaitu Tari Lenggo Melayu dan Lenggo Mbojo. Lenggo Melayu diciptakan oleh salah seorang mubalig dari Pagaruyung Sumatera Barat yang bernama Datuk Raja Lelo pada tahun 1070 H. Tarian ini memang khusus diciptakan untuk upacara Adat Hanta UA Pua dan dipertunjukkan pertama kali di Oi Ule (Pantai Ule sekarang) dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Lenggo Melayu juga dalam bahasa Bima disebut Lenggo Mone karena dibawakan oleh 4 orang remaja pria.Terinspirasi dari gerakan LenggoMelayu, setahun kemudian tepatnyapada tahun 1071 H, Sultan Abdul Khair Sirajuddin menciptakan Lenggo Mbojo yang diperankan oleh 4 orang penari perempuan. Lenggo Mbojo juga disebut Lenggo Siwe. Nah, jadilah perpaduan Lenggo Melayu dan Lenggo Mbojo yang pada perkembangan selanjutnya dikenal dengan Lenggo UA PUA. Tarian Lenggo selalu dipertunjukkan pada saat Upacara Adat Hanta UA PUA terutama pada saat rombongan penghulu Melayu mamasuki pelataran Istana.d.Rawa MbojoSalah satu seni budaya Mbojo yang merupakan ajang hiburan masyarakat tempo dulu adalah Rawa Mbojo. Seni ini adalah salah satu media penyampaian pesan dannasehat yang disuguhkan terutama pada malam hari saat-saat penen sambil memasukkan padi di lumbung. Senandung Rawa Mbojo yang di-iringi gesekan Biola berpadu dengan syair dan pantun yang penuh petuah adalah pelepasan lelah dan pembeli semangat kepada warga yang melakukan aktifitas di tiap-tiap rumah. Sebagai selingan, dihadirkan pula seorang pawang cerita yang membawakan dongeng-dongeng yang menarik dan penuh makna kehidupan.Syair dan senandung Rawa Mbojo didominasi pantun khas Bima yang berisi nasehat dan petuah, kadang pula jenaka dan menggelitik. Ini adalah sebuah warisan budaya tutur yang tak ternilai unuk generasi. Dalam Rawa Mbojo terdapat beragam lirik yang dikenal dengan istilah Ntoro. Ada Ntoko Tambora, Ntoko Lopi Penge, dan Ntoko lainnya. Tiap Ntoko memiliki khas masing-masing. Misalnya Ntoko Tambora dilantunkan dalam syair dan irama yang mengambarkan kemegahan alam. Ntoko Lopi Penge mengambarkan suasana laut dan gelombang. Syair dan pantun yang dilantunkan pun dikemukakan secara spontan sesuaikeadaan. Itulah kelebihan dari para pelantun Rawa Mbojo. Meskipun tidak bisa membaca dan menulis, namn mereka sangan pawai melantunkannya secara spontanitas.e.Hadrah RebanaJenis atraksi kesenian ini telah berkembang pesat sejak abad ke-16. Hadrah Rebana merupakan jenis atraksi yang telahmendapat pengaruh ajaran islam. Syair lagu yang dinyanikan adalah lagu-lagu dalam bahasa Arab dan biasanya mengandung pesan-pesanrohani. Dengan berbekal 3 buah Rebana dan 6 sampai 12 penari, mereka mendendangkan lagu-lagu seperti Marhaban dan lain-lain. Hadrah Rebana biasa digelar pada acara WA’A CO’I (Antar Mahar), Sunatan maupun Khataman Alqur’an. Hingga saat ini Hadrah Rebana telah berkembang pesat sampai ke seluruh pelosok. Hal yang menggembirakan adalah Hadrah Rebana ini terus berkembang dan dikreasi oleh seniman di Bima. Dan banyak sekalikarya-karya gerakan dan lagu-lagu yang mengiringi permainan HadrahRebana ini.Semua atraksi kesenian dan tari-tarian ini oleh Pemerintah Kota Bima selalu di gelar pada setiap perayaan hari-hari besar daerah, propinsi dan nasional bahkan untukmenyambut para tamu-tamu pemerintahan, wisatawan dan kegiatan-kegiatan ceremonial lainnya yang terpusat di Paruga Nae(tempat khusus pagelaran seni budaya dengan arsitektur khas tradisional rumah adat Bima).
Harga Jagung Petani Anjlok, PT CPI Cabang Bima Siap Membeli Jagung Kering KA 15 Harga Rp4.400. PT. CPI BIMA di Desa Monggo, Kecamatan Madapa...