Berita Dan Peristiwa ,Politik Dana Mbojo

Kamis, 15 Februari 2024

Pembangunan Pabrik Garam Kapasitas 12 Ribu Ton di Bima, Aspek Pemasaran Jadi Tantangan

Info Dana mbojo


Mataram (Info Dana Mbojo) – Pemerintah pusat segera membangun pabrik garam di Kabupaten Bima tahun 2024 ini. Namun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberi penekanan agar jangan sampai pabrik ini mangkrak atau tak bisa beroperasi setelah rampung terbangun nantinya. Sebab sebelumnya banyak pabrik garam hasil bantuan KKP di luar daerah yang mangkrak.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi NTB, Muslim ST, M.Si disampingi Ketua Tim Pemberdayaan Masyarakat Diskanlut Khairuddin mengatakan, kapasitas pabrik garam di Bima cukup besar yaitu 12.000 ton per tahun. Kapasitas ini lebih besar dari pabrik garam bantuan KKP lainnya di daerah lainnya. Karena kapasitasnya besar, maka biaya operasioanlnya juga besar yaitu sekitar Rp100 juta per bulan.

Ia mengatakan, pengelola pabrik garam ini adalah koperasi. Jika koperasi tak memiliki modal yang kuat, maka dia bisa bermitra dengan Perusda misalnya PT. GNE, atau perusda lainnya.

“Namun yang menjadi persoalan yang urgensi adalah masalah pemasaran. Karena pabrik ini akan memproduksi garam sesuai dengan permintaan pasar, sedangkan kita belum tahu pasar yang dituju itu yang mana,” kata Muslim, Selasa, 13 Februari 2024.

Ia mengatakan, pabrik garam di Jawa memiliki pasar yang lebih terbuka, sebab di sana konsumennya sudah jelas, baik di kalangan industri maupun konsumsi rumah tangga. Di NTB, katanya tak ada industri besar yang membutuhkan garam dalam jumlah yang besar.

Jika dihitung berdasarkan kebutuhan garam per kapita sebanyak 2,5 Kg per tahun, maka seluruh masyarakat NTB membutuhkan sekitar 13 ribu ton garam per tahun. Sementara pabrik garam Bima memiliki kapasitas 12 ribu ton per tahun, sehingga pabrik ini sebenarnya bisa memenuhi kebutuhan garam masyarakat NTB.

“Asalkan kompetitor yang sudah ada ini bisa nggak kita masuk ke sana. Kita tak memiliki data produsen yang memasok garam di NTB. Ini menjadi tantangan,” ujarnya.

Muslim mengatakan, pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk membangun pabrik ini. Selain dari pusat, anggaran juga berasal dari APBD NTB sekitar Rp600 juta untuk membantu, terutama untuk pengurugan tanah serta untuk enaga pendamping teknis yang berpengalaman di bidang garam.

Sebagai gambaran berdasarkan data Dislutkan NTB, jumlah produksi garam di NTB di tahun 2022 sebanyak 86.429 ton. Angka produksi garam fluktuatif karena sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca.

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More